Awal Mula Perkembangan Sinyal Dari Masa ke Masa

Awal Mula Perkembangan Sinyal Dari Masa ke Masa

Saat ini internet telah berkembang dan berintegrasi menjadi kesatuan gaya hidup yang tak terpisahkan dari keseharian manusia. Hal ini terlihat dari banyaknya konsumsi internet yang tinggi di masyarakat, mulai dari mencari berita, berkomunikasi, hingga berbelanja, semua itu kini telah beralih menggunakan jaringan internet.

Sejarah internet sendiri, menurut Briggs dan Peter dalam server thailand bukunya Sejarah Sosial Media: Dari Gutenberg Sampai Internet, dimulai ketika Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) bersama dengan MIT berinisiatif membuat proyek untuk membangun sistem jaringan interkoneksi yang merupakan gagasan dari Licklider, yaitu ARPANET. Link ARPANET pertama berhasil dibangun oleh University of California, Los Angeles (UCLA) dan Stanford Research Institute pada Oktober 1969.

Kemudian pada tanggal 5 Desember 1969, jaringan 4 node dihubungkan dengan menambahkan University of Utah dan University of California, Santa Barbara, yang membuat ARPANET tumbuh semakin pesat. Penggunaan istilah internet digunakan pada tahun 1983, ketika NCP (network control protocol) pada ARPANET digantikan oleh protokol yang lebih fleksibel dan kuat yaitu protokol TCP/IP. Pada tahun ini disebut sebagai awal munculnya internet era modern, yang kemudian memunculkan penemuan baru dibidang teknologi jaringan.

Perkembangan Teknologi Sinyal

1. Jaringan Seluler 1G: AMPS (Generasi Pertama)

Teknologi jaringan 1G pertama kali ditemukan di Jepang pada tahun 1979 oleh Nippon Telegraph dan Telephone.  Jaringan 1G saat itu hanyalah sebuah gelombang analog radio sederhana. Artinya, jangkauan dari teknologi 1G ini sangat sempit dan masih belum bisa digunakan toto sgp dalam skala luas seperti sekarang.

Generasi 1G memanfaatkan teknologi FDMA (Frequency Division Multiple Access). FDMA bisa membagi-bagi range frekuensi sehingga pengguna bisa berbicara dengan yang lain di frekuensi tersendiri, dan tidak bercampur dengan frekuensi lainnya. Teknologi koneksi 1G kemudian disebut sebagai NMT (Nordic Mobile Telephone) dan AMPS (Advanced Mobile Phone Service) yang hanya mendukung komunikasi suara dengan kecepatan hingga 14,4 Kbps.

2. Jaringan Seluler 2G: GSM & CDMA (Generasi Kedua)

Teknologi jaringan 2G diperkenalkan pada tahun 1991 di Finlandia yang ditandai dengan mulai digunakannya gelombang digital. Perubahannya pun cukup signifikan karena jangkauan yang lebih luas dibandingkan generasi sebelumnya. Teknologi 2G ini disebut sebagai GSM (Global System for Mobiles) dan CDMA (Code Division Multiple Access) yang telah mendukung pengiriman teks (SMS) dan suara sekaligus.

Fokus utama dari perkembangan teknologi seluler 2G adalah menyediakan layanan suara dan memanfaatkan circuit switching. Generasi ini memiliki memiliki fitur CSD sehingga transfer data lebih cepat, sekitar 14.4 kbps.

3. Jaringan Seluler 2.5G: GPRS

Di akhir tahun 1990, teknologi 2G berubah menjadi 2.5G. Jaringan 2.5G merupakan perkembangan teknologi nirkabel berbasis GPRS (General Packet Radio Service) yang berada di antara teknologi nirkabel generasi ke-2 (2G) dan ke-3 (3G).

Perbedaan utama antara 2G dan 2.5G terletak pada implementasi packet switching dalam jaringan komputer. Jaringan 2.5G ini menawarkan layanan berorientasikan data dengan kecepatan rata-rata 28 Kbps (Hingga kecepatan teoritis maksimum 384 Kbps)

Dengan teknologi 2.5G ini memungkinkan untuk mengirim dan menerima foto & video melalui layanan pesan multimedia (MMS). Layanan yang tidak kalah penting dari 2.5G adalah penjelajahan web melalui WAP, yaitu versi situs web sederhana yang menyesuaikan tampilan ponsel saat itu. Generasi ini juga bisa untuk SMS, voice mail, call waiting, dan transfer data dengan kecepatan maksimal 9.600 bps (bit per second).

4. Jaringan Seluler 2.75G: EDGE

Pada tahun 2003 Teknologi 2.75G pertama kali diperkenalkan oleh operator AT&T di Amerika. Teknologi jaringan 2.75G merupakan peningkatan jaringan versi lanjut dari 2G dan 2.5G yang dikenal dengan EDGE (Enhanced Data rates for Global Evolution).

2.75G memungkinkan untuk mentransfer data dalam bentuk small package dengan kecepatan 48 pengeluaran sidney Kbps (Hingga 384 Kbps). Bahkan dengan perkembangan jaringan seluler ini, internet sudah mulai bisa digunakan oleh para pengguna telepon seluler.

5. Jaringan Seluler 3G: WCDMA (Generasi Ketiga)

Teknologi jaringan 3G pertama kali ditemukan pada tahun 1998 dan diperkenalkan tahun 2001 di Jepang, dengan berbagai peningkatan untuk memberikan kualitas jaringan internet yang lebih baik. Jika diperhatikan, perkembangan teknologi 3G pertama kali muncul pada sebuah perangkat seluler. Di mana satu perubahan yang cukup signifikan adalah adanya dukungan mobile internet dan roaming (Akses di luar jangkauan) yang memudahkan pengguna dalam mengakses berbagai informasi.

Teknologi 3G awalnya dikenal sebagai WCDMA (Wideband Code Division Multiple Access) yang mendukung kecepatan internet hingga 2 Mbps atau hampir 10x lebih cepat dari teknologi 2G. Di era 3G, kita juga sudah bisa menikmati layanan serba online, seperti live streaming, video streaming, game online, dan juga teleconference. Teknologi 3G juga ditetapkan oleh International Telecommunication Union (ITU) sebagai standar teknologi jaringan yang diadopsi dari IMT-2000.

6. Jaringan Seluler 3.5G: HSDPA

Jaringan 3.5G HSDPA (High-Speed Downlink Packet Access) merupakan peningkatan teknologi khususnya pada sisi kecepatan transfer data melebihi 3G. Perbandingannya, 10x kecepatan data puncak dan 6x kapasitas sistem dari sistem jaringan 3G sebelumnya. Kecepatan tersebut otomatis akan membuat semua orang lebih mudah dalam mengakses internet.

Dengan 3.5G, pengguna dapat menggunakan internet bersamaan dengan melakukan telepon ke tujuan yang berbeda.  Teknologi jaringan ini juga mampu melayani komunikasi via multimedia di internet menggunakan data video, seperti video call ataupun video sharing dengan kecepatan downlink hingga 14 Mbps.

7. Jaringan Seluler 3.95G / 4G LTE

Teknologi jaringan LTE merupakan standar jaringan lanjutan dari generasi sebelumnya yang menyediakan mobile broadband yang tidak hanya cepat. namun juga efisien. Jaringan LTE ini disebut juga 3.95G, dan lebih populer dipasarkan dengan nama 4G LTE. LTE atau Long Term Evolution mengacu pada evolusi peningkatan jaringan GSM/EDGE dan UMTS/HSPA yang memiliki kecepatan data sampai 100 Mbps, bahkan lebih. LTE pertama kali ditemukan oleh NTT Docomo pada tahun 2004 di Jepang, dan mulai dikomersialkan pada tahun 2005 dengan mengikuti standar GSM dan UMTS.

8. Jaringan Seluler 4G (Generasi Keempat)

Teknologi jaringan kemudian berkembang lebih pesat ditandai dengan hadirnya generasi jaringan ke-4, yaitu 4G. Teknologi jaringan 4G pertama kali ditemukan pada tahun 2008 dan dikomersilkan di Stockholm, Swedia, Oslo, dan Norwegia pada tahun 2009. Dari sisi kecepatan, jaringan 4G memiliki kecepatan 500x lebih cepat dibandingkan teknologi 3G pendahulunya.

Sedangkan dari sisi fungsionalitas, 4G tidak hanya terbatas pada telepon seluler saja, namun juga bisa digunakan di berbagai macam perangkat yang menggunakan gelombang digital. Teknologi 4G juga membawa sensasi menerima panggilan di atas frekuensi VoLTE (Voice over LTE). Ini membuat kualitas telepon menjadi jauh lebih baik dibanding sebelumnya karena memanfaatkan frekuensi dengan teknologi terbaru.

9. Jaringan Seluler 5G (Generasi Kelima)

Dikembangkan pertama kali di Korea Selatan pada tahun 2019, kini teknologi 5G ternyata sudah bisa digunakan di Indonesia dengan Telkomsel dan XL Axiata sebagai pelopornya. Jaringan 5G mulai beroperasi secara komersial di seluruh Indonesia sejak tahun 2021, setelah melakukan 12 kali uji coba sepanjang 2017 hingga 2020. Konektivitas yang cepat serta lebih responsif menjadikan teknologi ini akan sangat berguna dalam meningkatkan performa teknologi sebelumnya.

Jaringan 5G didasarkan pada teknologi yang disebut Orthogonal Frequency-Division Multiplexing (OFDM). Teknologi ini merupakan sebuah metode modulasi sinyal digital di saluran kanal yang berbeda untuk mengurangi gangguan sinyal. Teknologi 5G merupakan teknologi yang sangat fleksibel. Teknologi data hk itu dapat diterapkan untuk jenis layanan Mobile Broadband maupun Fixed Broadband atau Fixed Wireless Access (FWA).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *