Aplikasi Gmail Dengan Tampilan Khusus Ponsel Lipat

Tampilan Khusus Ponsel Lipat

Tampilan Khusus Ponsel Lipat – Pembaruan antarmuka atau User Interface (UI) baru sudah diluncurkan oleh Google untuk layanan Gmail-nya di perangkat Android yang kompatibel dengan perangkat foldable atau hand phone lipat. Pembaruan ini termasuk jalanan navigasi baru di aplikasi Gmail untuk hand phone lipat.
Mengabarkannya dari Gizmochina, pembaruan baru ini hadir bertujuan untuk memberikan dukungan layar besar yang lebih bagus untuk Gmail di hand phone atau tablet dengan form factor yang bisa dilipat.

Aplikasi Gmail Punya Tampilan Khusus

UI baru ini pertama kali diumumkan pada bulan Mei lalu, akan namun tampaknya baru saja diluncurkan oleh Google. Dalam pembaruan ini, bilah samping baru di aplikasi Gmail menempatkan tombol ‘tulis’ di sepanjang sisi UI.

Untuk bilah bawah sudah dipindahkan ke samping, sementara pintasan untuk kotak masuk, obrolan, dan layanan Meet juga kelihatan di sana. Perlu dicacat bahwa pembaruan ini cuma tersedia untuk hand phone lipat. Tampilan antramuka baru ini telah kelihatan di Google Pixel Fold.

Jalanan navigasi Gmail yang baru yaitu hal yang biasa pada desain tablet lain yang telah digunakan oleh Google. Beberapa besar aplikasi Google seperti Play Store, Foto, dan Google Home sudah didukung ke samping untuk mengembangkan form factor tablet yang lebih lebar.

Aplikasi Gmail versi desktop, tercatat mengaplikasikan antarmuka sidebar. Diinginkan pembaruan Gmail baru untuk perangkat lipat Android akan seketika hadir di Play Store untuk seluruh perangkat.

Apple Ternyata Alergi Pada AI, Ini Buktinya

Dikala banyak perusahaan lain meramaikan penggunaan AI, umpamanya Google yang bolak-balik menyebut AI dalam keynote di I/O 2023, Apple tampaknya alergi pada istilah yang merujuk pada artificial intelligence atau kecerdasan buatan hal yang demikian.
Dalam keynote-nya di WWDC 2023, Apple sama sekali tidak menyebut istilah AI. Bukan berarti mereka alergi pada kecerdasan buatan, melainkan mereka menerapkan istilah yang tampaknya memang lebih ideal, yakni “machine learning” atau ML.

Apple semenjak lama alergi pada istilah AI. Seperti yang dikatakan slot gacor hari ini CEO Regu Cook dalam sebuah wawancara. “Kami mengintegrasikannya ke dalam produk kami (melainkan) orang tidak perlu menganggapnya sebagai AI,” kata Cook ketika itu.

Dalam sebagian pengumuman di WWDC 2023 malahan hakekatnya banyak produk yang menerapkan “AI” ini. Contohnya:

Autocorrect di iOS 17 yang “powered by on-device machine learning”
Fitur Personalized Volume di AirPods yang “uses machine learning to understand enviromental conditions and listening preferences”
Lock scren iPad yang memperlihatkan kartun live photos menerapkan “machine learning models to synthesize additional frames”
Avatar 3D untuk video call di Vision Pro yang diciptakan menerapkan “advanced ML techniques”

Memang, machine learning yang digunakan Apple ini tak seheboh AI yang digadang-gadang oleh banyak perusahaan teknologi lain, seperti Google dan Microsoft.

Contohnya saja Google dan Microsoft yang telah habis-habisan menggarap AI. Di I/O 2023, Google mengumumkan figur bahasa AI terbarunya komplit dengan fitur pembantu komputerisasi di Docs dan Gmail.

Sementara Microsoft merombak mesin pencari Bing dan mengintegrasikan AI ke dalam hampir seluruh fitur di Office. Mereka pun mematikan Cortana dan menggantinya dengan Copilot yang dilengkapi AI.

Apakah Apple perlu mencontoh langkah Google dan Microsoft? Mungkin tak. Pasalnya Apple, sejauh ini, lebih menitikberatkan produknya dalam wujud hardware. Seperti iPhone dan produk-produk ekosistemnya.

Berbeda dengan Google dan Microsoft yang kebanyakan produknya berbentuk software atau layanan. Mungkin cuma ada satu produk Apple yang akan dapat memanfaatkan peningkatan kalau diintegrasikan dengan AI, atau kalau menerapkan kamus Apple: machine learning. Adalah Siri.

Siri semenjak permulaan dapat dibilang telah ketinggalan dibanding pembantu situs depo 25 bonus 25 komputerisasi lain. Sekarang, ketika para pesaingnya telah menerapkan AI, sepatutnya ketertinggalan itu bakal kian jauh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *