Teknologi ini Mampu Melacak Selera Konsumen

Teknologi ini Mampu Melacak Selera Konsumen

Teknologi ini Mampu Melacak Selera Konsumen – Inovasi teknologi ini dilatarbelakangi hasil riset yang menunjukkan bahwa banyak konsumen mengambil keputusan membeli secara irisional. Gak sedikit pertimbangan konsumen untuk membeli properti ternyata diluar dugaan pelaku dunia usaha di sgp prize sektor ini. Pelaku dunia industri properti kian mengembangkan teknologi. Baru-baru ini mereka mengembangkan teknologi yang mampu melacak selera konsumen.

Penjelasan tentang Teknologi ini Mampu Melacak Selera Konsumen

Teknologi ini digunakan dalam bisnis marketing dengan memanfaatkan eye-tracking. Cara kerjanya dengan mengukur gerekan mata untuk menentukan jenis informasi yang dilihat seseorang, urutannya dan berapa lama calon konsumen memandang tempat tertentu.

Teknologi ini diklaim menggunakan algoritma canggih yang memungkinkan penggunannya mengukur posisis mata dan menentukan secara tepat letak fokusnya. Teknologi eye-tracking disebut-sebut dapat dihasilkan insight dan perspektif baru mengenai perilaku konsumen yang tidak pernah dihasilkan melalui metode riset konvensional seperti survei, interview, bahkan focus group discussion (FGD).

Teknologi biometric ini menjawab lebih akurat bagaimana proses pengambilan keputusan membeli oleh konsumen. Teknologi ini juga sempat diuji cobakan kepada beberapa responden untuk menjadi partisipan sebagai property seeker. Responden diperlihatkan beberapa template gambar properti dari perangkat yang sudah dihubungkan dengan teknologi eye tracking untuk kemudian direkan dan dianalisis.

Baca Juga : Teknologi Keren Yang Hadir Sepanjang 2014

Indikator yang diambil diantaranya brand awareness, quality perception, price perception, favorability, dan project interest. Skor tertinggi di setiap indikator tersebut pemenangnya. Hasil ini diklaim bisa dipertanggungjawabkan.

Riset biometric ini bersifat kualitatif sehingga akan lebih cocok untuk digunakan menjual produk kepada slot gatotkaca konsumen, bukan antar lembaga. Kelemahannya, mereka yang bisa menggunakan teknologi ini disyaratkan memiliki kualifikasi khusus agar hasilnya lebih akurat lagi.

Pihaknya mengundang beberapa responden untuk menjadi partisipan sebagai property seeker. Responden diperlihatkan beberapa template gambar brosur properti dari laptop yang sudah dihubungkan dengan teknologi eye-tracking untuk kemudian direkam dan dianalisis. Setelah itu, konsumen akan diberikan beberapa pertanyaan kuantitatif terkait gambar-gambar tersebut untuk mendapatkan insight yang lebih dalam yang dapat kita ketahui dan pahami.