Komputer Masa Depan akan Gunakan Sel Otak Manusia Serta Penjelasannya

Komputer Masa Depan akan Gunakan Sel Otak

Komputer Masa Depan akan Gunakan Sel Otak Manusia Serta Penjelasannya – Teknologi komputer telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Kemajuan terhadap teknologi komputer sendiri idn togel terus mengalami perkembangan yang semakin pesat setiap harinya. Salah satu faktor yang mendorong terjadinya revolusi teknologi hingga saat ini adalah komputasi dan kecerdasan buatan yang semakin berkembang. Perkembangan ini membawa peneliti terhadap pengenalan akan biokomputer.

Penelitian Terhadap Organoid Otak

Para ilmuwan kerap melakukan eksperimen terhadap ginjal, paru-paru, dan organ lainnya tanpa melakukan uji coba terhadap hewan atau manusia. Eksperimen ini menggunakan organoid kecil yang merupakan jaringan yang tumbuh di laboratorium yang menyerupai slot bonus 100 to 3x organ sebenarnya. Penelitian yang terus dilakukan membawa Hartung dan rekannya di John Hopkins untuk bekerja dengan organoid otak.

Organoid ini menyerupai bola seukuran titik pena dengan neuron dan fitur lainnya yang mempertahankan fungsi dasar otak seperti belajar dan mengingat. Hal tersebut menyebabkan dibukanya penelitian terkait bagaimana cara kerja otak manusia. Penelitian ini ditujukan agar mereka dapat melakukan manipulasi sistem dan dapat melakukan hal-hal yang tidak dapat dilakukan secara etis terhadap otak manusia. Sel-sel dari sampel kulit manusia digunakan Hartung untuk merakit sel-sel otak untuk menjadi organoid fungsional pada tahun 2012. Sel-sel kulit manusia tersebut kemudian diprogram ulang untuk menjadi seperti sel punca embrionik.

Baca Juga : Ngerinya AI yang Jadi Ancaman Ratusan Juta Pekerjaan

Komputer dan Organoid Otak

Komputer yang berjalan menggunakan perangkat keras biologis ini diprediksi dapat mengurangi tuntutan konsumsi energi dari energi yang dikeluarkan oleh supercomputing saat ini. Hal tersebut tentunya dapat menguntungkan karena tidak menghabiskan energi seperti saat ini.

Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh komputer adalah untuk memproses kalkulasi dan data dengan sangat cepat, melebihi kecepatan otak manusia. Kendati demikian otak manusia tetap jauh lebih pintar dalam membuat keputusan logis yang rumit seperti membedakan anjing dan kucing. Frontier yang merupakan supercomputer dari Kentucky memiliki instalasi senilai $600 juta dan seluas 6.800 kaki persegi. Pada slot resmi bulan Juni tahun 2022, komputer ini untuk pertama kalinya dapat melampaui kapasitas komputasi satu otak manusia. Sayangnya untuk mencapai tahap itu dibutuhkan satu juta kali energi yang lebih banyak.

Ngerinya AI yang Jadi Ancaman Ratusan Juta Pekerjaan

Ngerinya AI yang Jadi Ancaman

Ngerinya AI yang Jadi Ancaman Ratusan Juta Pekerjaan – Kecerdasan buatan atau artificial intellience (AI) diprediksi akan semakin banyak manusia yang tersisihkan dalam dunia kerja. Bahkan ada ratusan juta pekerjaan yang bisa ‘dikudeta’ AI. Berikut ini akan menjelaskann tentang Ngerinya AI yang Jadi Ancaman novatechsols.com

AI Jadi Ancaman Para Pekerjaan

Jika generative AI bisa memberikan kemampuan seperti yang dijanjikan, pasar tenaga kerja dapat mengalami gangguan yang signifikan, Sekitar dua pertiga pekerjaan di AS sudah terekspos oleh otomasi menggunakan AI, menurut Goldman Sachs. Sekitar 7% pekerjaan di AS bisa digantikan oleh AI, sedangkan 63% akan dibantu oleh AI dan 30% tidak akan terpengaruh.

Meskipun dampak AI di pasar tenaga kerja cenderung signifikan, sebagian besar pekerjaan dan industri hanya terpapar sebagian oleh otomasi, dan oleh karena itu kemungkinan besar akan dilengkapi ketimbang digantikan oleh AI. Di AS, pekerjaan terkait dukungan administrasi memiliki risiko terbesar digantikan AI (46%), diikuti oleh pekerjaan di bidan hukum (44%) serta arsitektur dan teknik (37%).

Pekerjaan yang Tak Terganggu AI

Meski ada pekerjaan yang terancam diambilalih AI, tapi ada juga jenis pekerjaan yang diprediksi aman. Artinya, pekerjaan itu hanya bisa dilakukan manusia, meski peluang digantikan AI tetap ada. Pekerjaan yang tidak begitu terpapar AI adalah pekerjaan manual seperti petugas kebersihan dan pemeliharaan, pemasangan dan perbaikan, serta pekerjaan konstruksi.

Meskipun dampak AI di pasar tenaga kerja cenderung signifikan, sebagian besar pekerjaan dan industri hanya terpapar sebagian oleh otomasi, dan oleh karena itu kemungkinan besar akan dilengkapi ketimbang digantikan oleh AI,” jelas Goldman Sachs.

Menurut Goldman Sachs, generative AI merupakan bentuk kemajuan teknologi dengan efek makroekonomi yang cukup besar. Adopsi AI yang lebih luas diperkirakan bisa meningkatkan nilai total barang dan jasa yang dibuat di seluruh dunia sebesar 7% dalam 10 tahun ke depan.

Generative AI mulai menarik perhatian publik sejak diluncurkannya ChatGPT oleh OpenAI pada November lalu. Chatbot yang ditenagai AI ini bisa diajak bercakap-cakap, menulis puisi, hingga menulis barisan kode.

Sejak saat itu perusahaan teknologi berlomba-lomba menggunakan AI di produknya. Microsoft menggandeng OpenAI untuk menyisipkan ChatGPT di mesin pencari Bing. Sedangkan Google belum lama ini merilis pesaing ChatGPT bernama Bard.